Erick Tohir pecat Direksi PT.Kimia Farma Diagnostik – Buntut Dari Antigen Bekas di Bandara Kualanamu Medan
Erick Tohir pecat Direksi PT.Kimia Farma Diagnostik - Buntut Dari Antigen Bekas di Bandara Kualanamu Medan
Jakarta, BumnCare.com, ( Senin, 17 Mei 2021 ). Menteri Negara BUMN memecat direksi PT. Kimia Farma Diagnostik ( KFD), perusahaan BUMN yang bertanggung jawab atas terjadi nya kasus penggunaan Antigen Bekas.
Kasus penggunaan Swab Antigen Bekas yang terjadi di Bandara Kualanamu Medan ini berbuntut panjang dengan pemecatan dua orang Direksi KFD tersebut yakni Adil Fadilah Bulquni selaku Direktur Utama PT. KFD dan Wayan Budi Artawan, Direktur PT. KFD.
Terhadap kasus pidana yang cukup menghebohkan ini, sebelum nya juga, Polda Sumatra Utara juga telah menetapkan 5 orang pegawai PT. KFD Cabang Medan sebagai tersangka. Dimana ke lima orang pelakunya yang terlibat atas perbuatan yang cukup tercela bertugas di Laboratorium PT
KFD di Medan.
Sebelum memecat ke dua direksi PT. KFD tersebut, Erick Tohir mengamuk berat atas ulah para pegawai PT. KFD yang telah mencoreng nama baik PT. Kimia Farma Diagnostik selaku pelaksana swab Antigen yang di beri tugas oleh Kementerian BNMN di setiap bandara. Bukan cuma perbuatan itu melanggar hukum, namun perbuatan itu membahayakan nyawa orang lain.
Saya tidak bisa mentolerir, silahkan cari pekerjaan lain di luar BUMN..Tapi proses hukum nya silahkan jalani dahulu, geram Erick. Penanganan hukum nya silahkan di proses. Itu sudah masuk ranah hukum dan di tangani para penegak hukum.
Karena hal ini telah melanggar Core Value yang harus dipatuhi seluruh pegawai BUMN yakni Amanah, kompeten, harmonis, loyality, Adaftif dan Kolaboratif.
Siapa saja, apa saja jabatan nya di seluruh perusahaan BUMN apabila sudah melanggar Core Value akan saya tindak tegas. Kasus Kuala Kamu ini sangat bertentangan dengan Core Value.
Erick Tohir juga menegaskan bahwa Kementerian BUMN juga sudah melakukan kajian secara komprehensif terhadap kasus ini. Langkah pemberhentian Direksi PT. KFD ini perlu diambil. Kasus ini telah menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan BUMN PT. KFD itu.
( Agus Irawan )