Manufaktur

Tidak Ada Kontribusi Perekonomian, Erick Thohir Akan Tutup Beberapa Perusahaan BUMN. BUMN Care sarankan untuk ganti core bisnis nya.

Tidak Ada Kontribusi Perekonomian, Erick Thohir Akan Tutup Beberapa Perusahaan BUMN. BUMN Care sarankan untuk ganti core bisnis nya.

Jakarta,BUMNCARE.COM – ( Rabu 5/5/2021 ) Kementerian Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) berencana akan lakukan pembubaran beberapa perusahaan pelat merah pada 2021 karena dinilai sudah tidak lagi memberikan kontribusi terhadap perekonomian.

“Itu perusahaan BUMN di bawah PPA yang dari 2008 mati beroperasi. Kita sebagai pimpinan akan dzolim kalau dibiarkan tidak ada kepastian. Jadi BUMN yang sekarang pun dengan perubahan ini harus siap bersaing. Apalagi yang sudah kalah bersaing,” kata Menteri BUMN Erick Thohir, di Jakarta, Selasa (4/5/2021).

Erick mengaku bahwa rencana pembubaran tersebut memang telah lama direncanakan. Pasalnya pemerintah ingin mengambil langkah-langkah tepat, sekaligus memberikan kepastian bagi para pekerja di perusahaan BUMN tersebut.

Lebih lanjut Erick Thohir untuk melakukan pembubaran BUMN ini, kementerian melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (PPA) akan melakukan kajian atau assement terlebih dahulu. Sebab selain pembubaran, opsi yang bisa dilakukan juga adalah sinergi dengan BUMN lainnya.

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan bahwa kementerian bersama dengan PPA akan melakukan penilaian kembali mengenai BUMN mana yang akan dibubarkan.

Kartika juga menyebutkan penilaian yang dilakukan tersebut akan berdasarkan kepada aset, tenaga kerja dan operasional perusahaan termasuk penyelesaian kewajiban.

Dia menyebutkan ada beberapa BUMN yang akan dibubarkan itu antara lain PT Kertas Kraft Aceh (Persero), dan PT Kertas Leces (Persero),

Selain itu, kata dia PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) yang masih memiliki aset berupa fasilitas Maintenance. Repair and Overhaul (MRO) di Surabaya, sekaligus kewajiban yang masih harus diselesaikan.

Karena itu, masuknya Merpati sebagai salah satu BUMN yang akan dibubarkan masih akan menjadi salah satu pertimbangan.

“Merpati masih harus ada pengkajian, ada pinjaman dan kreditur yang harus disiapkan. Salah satu dikaji karena masih ada satu operasi di Jawa Timur,” ucapnya.

Namun, soal pembubaran beberapa perusahaan BUMN, akan dilakukan pada semester kedua 2021.

Mengamati hal tersebut, Direktur Eksekutif BUMN Care Erick Sitompul mendukung langkah Kementerian BUMN untuk membubarkan perusahaan BUMN, seperti halnya PT. Merpati Nusantara Airlines. Maskapai milik BUMN ini kan sudah lama sekali tidak beroperasi.

Sudah tidak memberi kontribusi ekonomi juga kepada negara. Sebaiknya jangan terus menjadi beban negara. Tapi pembubarannya, pemerintah dan pihak Merpati harus menyelesaikan kewajiban Merpati juga baik kepada kreditor maupun investor nya, termasuk kalau masih ada karyawan nya yang bekerja.

Namun untuk perusahaan lain seperti halnya Pabrik kertas PT. Kertas Kraf Aceh ( KKA ) dan PT. Kertas Leces, sebaiknya Kementerian BUMN mengkaji kembali dan mencoba menyusun Bisnis Plan baru terhadap ke dua pabrik kertas itu.

Terutama PT. KKA itu kan masih punya potensi yang besar baik HPH atau HTI nya dan kawasan industri nya. Lebih baik PT. KKA di JO kan atau di jual kepada perusahaan BUMN perkebunan sawit & karet PTP – Nusantara I Langsa – Aceh Timur untuk di kembangkan menjadi industri karet atau CPO.

Atau PT. KKA merubah core bisnisnya menjadi pabrik Rayon yang punya pasar besar di Jepang. Di kawasan PT. KKA banyak HPH pinus yang sangat cocok buat Rayon, ungkap Erick Sitompul.

Demikian juga pabrik Kertas Leces juga tidak perlu di tutup, itu pabrik tidak terlalu besar. Bila bahan baku nya sulit dan pasar kertas buku atau kertas koran tidak menguntungkan lagi saat ini, akibat terjadi pergeseran drastis dari industri penerbitan buku dan koran menjadi era digital dan media sosial serta portal berita online, maka untuk merubah unit usaha pabrik kertas menjadi industri sepatu, konveksi atau tekstil misalnya tidaklah terlalu sulit. Tinggal rubah core bisnis nya dan ganti mesin mesin nya saja.

Produk jenis ini kan masih punya pasar besar sekali di dalam negeri dan perusahaan BUMN ini bisa menciptakan lapangan kerja baru, jelas Erick Sitompul, mantan eksekutif yang puluhan tahun berkecimpung di beberapa perusahaan perusahan agro industri kehutanan raksasa seperti industri pulp & kertas dan industri minyak sawit CPO nasional.

(Agus irawan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *