Eksekutif Direktur BUMN Care-Erick Sitompul : PT. Pertamina & PT. PLN agar jamin kelancaran Supply Chain kebutuhan sektor pangan & energy nasional
Eksekutif Direktur BUMN Care-Erick Sitompul : PT. Pertamina & PT. PLN agar jamin kelancaran Supply Chain kebutuhan sektor pangan & energy nasional
Bumncare.com ( 18 /8). PT. Pertamina agar dapat menjamin kelancaran Supply Chain kebutuhan solar terutama truk truk angkutan untuk pengangkutan bahan baku & produksi pangan serta bahan bakar energy di setiap daerah.
Hal ini sangat vital untuk menjaga kelancaran Management Supply Chain Nasional. Apabila terjadi ke tidak lancaran maka dapat menimbulkan terganggunya system perekonomian nasional yg sudah ber jalan lancar selama puluhan tahun ini.
Bisa timbul inflasi tinggi di daerah daerah yang berakibat pada meroketnya inflasi nasional yang berujung terjadinya resesi ekonomi nasional juga.
Demikian di nyatakan Erick Sitompul-Eksekutif Direktur BUMN Care kepada media, menanggapi saran Meneg BUMN Erick Thohir untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi Resesi Global perlu langkah perkuat Supply Chain.
Saya sependapat terhadap saran Meneg BUMN , tentang pentingnya perkuat langkah Supply Chain. Justru karena itulah, peran dan tanggung jawab perusahaan BUMN strategis seperti PT. Pertamina dan PT. PLN menjadi sangat vital untuk menjaga Supply Chain tetap lancar, ungkap Erick.
Terutama PT. Pertamina, sebagai distributor tunggal penyalur BBM melalui SPBU SPBU harus terus tersedia, tepat waktu dan tidak dibatasi. Teŕutama pengadaan minyak Solar untuk truk truk pengangkut seluruh bahan baku pangan ataupun hasil produksi pangan rakyat menuju atau keluar dari sentra sentra produksi dan pabrik pabrik pangan maupun dengan tujuan pasar pasar induk di setiap daerah kabupaten / kota.
Demikian juga penyediaan komoditi batubara dan Solar itu sendiri untuk PLTU PLTU, pabrik pabrik pengolahan pangan dan dermaga sentra perikanan di semua daerah mesti di utamakan.
Adanya berita berita mengantri dan di batasinya pembelian solar oleh truk truk angkutan antar provinsi hingga ber jam jam di SPBU pelbagai daerah 2 bulan terakhir ini, harus menjadi perhatian Meneg BUMN dan Komisaris / Direksi PT.Pertamina.
Tersendat dan terbatasnya pembelian solar di pelbagai SPBU di daerah daerah agar segera teratasi dan tidak boleh terjadi supaya arus supply chain pada produksi pangan dan tersedianya energy itu tidak tersendat dan dapat mengganggu sistem perekonomian nasional.
Erick menambahkan bahwa prioritas Pemerintah kita itu mesti ada 2 sektor utama yang sangat urgent dan mesti di prioritaskan untuk terus di antisipasi terkait masalah Supply Chain khisusnya sektor Pangan dan energy. Sebaiknya tahun depan belom perlulah pemerintah pusat dan daerah menjadikan sektor infrastruktur sebagai prioritas.
Dua sektor ini sebenarnya yang terus menjadi perhatian dan sangat di khawatirkan para pimpinan lembaga PBB dan IMF maupun ekonom dunia memasuki masa resesi ekonomi dunia yang di perkirakan terjadi mulai 2023.
Ini sangat terkait dengan memburuknya perekonomian hampir semua negara di dunia akibat pendemi covid 19 selama lebih 2 tahun terakhir. Kondisi perekonomian puluhan negara semakin lebih memburuk menuju kebangkrutan terkait tersendatnya eksport gandum dari Rusia dan Ukraina serta pengurangan aliran gas Rusia ke negara negara eropa.
Demikian juga dengan semakin mahal dan tersendatnya pasokan Solar Rusia ke banyak negara dunia akibat perang berkepanjangan sejak Februari 2022 yang lalu.
Sebagaimana di ketahui, Rusia adalah negara pemasok kebutuhan sekitar 30 % Solar ke seluruh negara dunia. Pasokan utama berasal dari Saudi sebagai Produsen Utama dan negara negara teluk di Timur Tengah mencapai 60 %.
Ke khawatiran atas terjadinya perang besar di Laut China Selatan antara AS -Nato + Jepang berhadapan dengan China – Rusia- Korut terkait dengan terus memanasnya persoalan China – Taiwan dan perebutan sumber gas di perairan Natuna Utara semakin menimbulkan ketidak pastian stabilitas ekonomi dan keamanan di kawasan Asia Pasifik.
Kita berharap pemerintah pusat dapat mengantisipasi dan terus menjaga ketahanan pangan dan ketahanan energy nasional kita dengan memberi kekuatan penuh kepada Perusahaan BUMN strategis termasuk PT. PLN untuk menjadi perusahaan pengendali yang dapat mengantisipasi terjadinya krisis pangan dan energy apalagi bila terjadi situasi terburuk seperti kemungkinan penggunaan kekuatan nuklir dalam perang di negara negara yang terus ber tikai itu, tandas Erick lagi.
( Agus Irawan )